Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN di Kota Bekasi kembali diperdayakan Pemerintah Kota Bekasi setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Itu sebabnya, penerapan Work From Home (WFH) ditiadakan.
“WFH dalam PSBB tahap dua ditiadakan sementara. Sehingga, tenaga ASN maupun Non ASN kita perdayakan,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Meski ditiadakan WFH, kata Rahmat, kinerja pelayanan tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya penekanan physical distancing, memakai masker, dan mencuci tangan. Termasuk harus masuk ke dalam bilik disinfektan jika di kelurahan tersedia.
Bahkan, kata Rahmat, setiap loket pelayanan dibatasi dengan plastik. Tujuannya, agar setiap memberi layanan untuk bisa menghindari tatap muka langsung.
Selain itu, Rahmat mengaku, upaya sosialisasi akan bahaya Covid 19 dilakukan sejumlah ASN di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Para pegawai dari unsur dinas itu ikut terjun ke lapangan khususnya di wilayah perbatasan. “Seperti melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada warga,” ujarnya.
Setiap pegawai terjun ke masyarakat, kata Rahmat, melakukan pamantauan pendistribusian sembilan bahan pokok (sembako). Sehingga, lokasi sasaran tepat dan akurat. “Untuk pendistribusiannya dilakukan oleh petugas Pamor yang langsung ke rumah-rumah warga,” tandasnya. (adv/humas)