Persediaan alat rapid test dan polymerase chain reaction (PCR) yang dimiliki Pemerintah Kota Bekasi mulai menipis. Berkurangnya alat pengecekan itu dikarenakan habis dipakai untuk melakukan pemeriksaan masyarakat secara acak.
“Alat tes sudah menipis karena sering kita pakai untuk melakukan tes masyarakat Kota Bekasi secara acak,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis 2 Juli 2020.
Baca juga: Update Corona Kota Bekasi: Pasien yang Dirawat Bertambah Menjadi 20 Orang
Perlu diketahui, perseeiaan rapid test hanya tersisa 1000 unit. Sedang, alat tes swab dengan metode PCR hanya tersisa 2.000.
“Kalau kemarin-kemarin masih ada 3000-4000 an lah,” kata Rahmat.
Baca juga: Waduh, Limbah Medis Diduga Bekas Tangani Corona Dibuang di TPA Sumur Batu
Menurutnya, pemerintah daerah terus menekan penyebaran virus corona dengan melakukan tes secara acak. Sayangnya, Rahmat tidak menjelaskan secara detail angka pemeriksaan tersebut.
Perlu diketahui, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di Kota Bekasi sudah habis 2 Juli 2020. Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil kabarnya sudah memperpanjang waktu PSBB untuk wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. (put)