Tingginya penyebaran klaster keluarga, Dinas Kesehatan Kota Bekasi bakal melakukan monitoring ke rumah-rumah pasien. Pasalnya disinyalir fasilitas di rumah menjadi pemicu penyebaran.
“Kami akan lihat ke rumah masing-masing. Apakah mungkin penyebab penataan ruangan yang kurang memadai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Kamis 10 September 2020.
Baca juga: Bekasi Larang Pengamen Ondel-ondel, Cek Faktanya
Sejauh ini dia menduga, tempat pasien yang menjalami isolasi mandiri tanpa ventilasi. Sehingga, minimnya sirkulasi udara menyebabkan penularang tinggi melalui airbone yang meningkat.
Baca juga: Begini Kata Wali Kota Bekasi Soal Rencana Buka Bioskop
“Penyebaran melalui airbone, makanya ventilasi harus. Jangan sampai kita di dalam ruangan selama tiga jam, kalau sarana kan perlu ventilasi,” kata Tanti.
Selain itu, aktivitas keluarga juga kata dia, akan menjadi pengawasan. Terutama soal protokol kesehatan. “Kita akan lihat pasien orang tanpa gejala (OTG) yang menimbulkan penularan sangat tinggi ke keluarga,” tandaanya. (put)