Dicapnya Kota Bekasi sebagai wilayah zona merah ternta dipicu adanya tes masif kepada 10 ribu spesimen. Pasalnya, kegiatan tersebut dilakukan adanya musim libur panjang belum lama ini.
“Karena faktor libur panjang, kita melakukan pemeriksaan kepada 10 ribu spesimen. Itu yang menyebabkan Kota Bekasi divonis wilayah zona merah di Jawa Barat,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Penceganan Penyakit (P2P0 Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jumat 6 November 2020.
Baca juga: Astaga, Kota Bekasi Satu-satunya Zona Merah di Jawa Barat
Dezy mengaku, program pemeriksaan 10 ribu spesimen itu diagendakan pada akhir Oktober 2020 lalu. Dan rencanya, baru akan rampung pada tanggal 6 November 2020 mendatang.
Menurut dia, status zona merah bukan beban bagi penanganan COVID-19 di Kota Bekasi. Justru kata dia, status itu muncul dari rangkaian kegiatan tersebut. “Tapi juga kita mendapat predikat penanganan COVID-19 terbaik di Jawa Barat loh,” katanya.
Baca juga: Disebut Zona Merah, Begini Reaksi Wali Kota Bekasi
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Kota Bekasi sebagai satu-satunya daerah di Jawa Barat dengan status zona merah. Namun, Kota Bekasi disebut memiliki ranking pertama dalam penanganan COVID-19.
Hingga Jumat 11 November 2020 data di situs corona.bekasikota.go.id, kasus terkonfirmasi secara kumulatif sebanyak 6963 orang. Kemudian yang sembuh 345 orang masih dalam perawatan dan 143 kasus kematian. (put)
