Site icon KabarBekasi

Matahari Putra Prima Berharap Nama Besar Temasek Holdings Ltd

Gerai Hypermart milik Matahari Putra Prima. FOTO - ISTIMEWA

kabarbekasi – Matahari Putra Prima (MPPA) tetap fokus mengoperasikan bisnis ritel modern. Itu dilakukan melalui format gerai Hypermart, HyFresh, Primo, Foodmart, Boston Health & Beauty, FMX, dan SmartClub di Indonesia. 

Tahun ini, setelah masa pandemi Covid-19 berakhir, perusahaan bakal meneruskan rencana pembukaan gerai-gerai baru dan perbaikan atau renovasi sejumlah gerai eksisting. Maklum, rencana itu tertunda menyusul kondisi pasar dan ekonomi sulit. ”Ya, efek pandemi Covid-19,” tutur Corporate Secretary MPPA Danny Kojongian, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Dyandra Maksimalkan Potensi Kampoeng Kopi Banaran Bawen

Selanjutnya, perusahaan juga bakal mengembangkan dan memperkuat layanan ritel online. Menyempurnakan sistem online secara organik (Hypermart online e-commerce dan chat & shop via whatsapp. Selain itu, mengembangkan kerja sama dengan sejumlah operator marketplace di indonesia. Sebagai perital modern terkemuka indonesia, perusahaan secara berkesinambungan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan bisnis ritel untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumen. 

Perusahaan berharap Temasek Holdings (private) Limited, melalui Anderson, sebagai investor global, meningkatkan profit investasi perusahaan ke depan. Maklum, Anderson secara tidak langsung menjadi pemegang saham MPPA sejak 2013. Anderson bukan sebagai pengendali melainkan untuk portofolio investasi. 

Baca juga: Gaikindo Optimistis Relaksasi Pajak Gairahkan Industri Otomotif

Sebagaimana penjelasan manajemen MPPA, pada 31 Januari 2013 dibuat perjanjian penempatan hak tukar (Exchangeable rights subscription agreement) melibatkan Prime Star Investment Pte.Ltd (PSI), PT Multipolar (MLPL), dan Anderson Investments Pte.Ltd (Anderson), entitas secara tidak langsung dimilik Temasek Holding (private) Limited.

PSI anak usaha 100 persen dimiliki Multipolar. Berdasar perjanjian kerja sama, PSI telah menerbitkan equity linked instrument tanpa bunga disebut Exchangeable rights (ER) dengan jumlah pokok USD300 juta. Itu semua diambil dan dibayar Anderson berdasar ketentuan dan persyaratan. Di mana, ER dapat ditukar dengan saham MPPA 1.402.947.000 lembar, setiap waktu berdasar opsi Anderson, selambat-lambat tanggal 31 Januari 2021.

Baca juga: Si Jago Merah Lalap Pabrik, Saham Indofood CBP Amsyong

Kemudian pada 18 Januari 2021, Anderson mengiris notifikasi kepada PSI dan Multipolar untuk melakukan hak tukar. Lalu, pada 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing sebesar 1.402.947.000 saham MPPA dari PSI kepada Anderson sebagai pelaksanaan hak tukar. (put)

Exit mobile version