kabarbekasi – Luapan air dari Sungai Cileungsi dan Cikeas berakibat tanggul di belakang Perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih Kota Bekasi jebol. Akibatnya, 80 jiwa terpaksa mengungsi ke tenda darurat.
“Jadi tanggul di PGP itu beberapa hari lalu sudah jebol, ditambah banjir sekarang. Tanggulnya sudah diperbaiki, tapi belum rampung,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman Kahar, Jumat 19 Februari 2021.
Puarman menambahkan, rata-rata ketinggian air mencapai 2 meter. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi ada 2200 orang yang rumahnya terendam banjir. Kuat dugaan kata Puarman, rendaman banjir itu antara luapan air dari sungai yang ada di sekitar kawasan.
Baca juga: Banjir Kepung Bekasi, 8 Kecamatan Terendam
“Kondisi ini disebabkan karena luapan sungai, bukan hujan. Karena di PGP itu pertemuan dua sungai,” katanya.
Untuk sementara kata Puarman, sudah ada tiga RW yang mengungsi. Namun, lainnya masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing. “Untuk lokasi pengungsian ada di gudang BNPB,” katanya.
Baca juga: Akibat Jalan Rusak Truk Nyaris Terguling di Bekasi, Kemacetan 2 Km
Salah seorang warga yang juga korban banjir, Eko mengatakan, air sudah mulai memasuki rumah usai salat Jumat. Ketinggian air yang masuk ke rumah 60 centimeter. “Tapi kalau yang di jalan-jalan itu 70 centimeter,” kata Eko.
Eko mengaku, dirinya memilih untuk mengungsi. Dia mengkhawatirkan bila air semakin tinggi, lantaran tanggul di belakang perumahan sudah jebol. “Sementara kita mengugsi dulu,” katanya. (ben)