kabarbekasi – Polda Metro Jaya menahan pengendara mobil Fortuner Muhammad Farid Andika (MFA). Penyidik menahan Farid setelah menetapkan sebagai tersangka mengenai kepemilikan senjata.
Farid menyandang status tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara Sabtu (3/4) pagi. Status tersangka itu, berdasar alat bukti cukup. ”Farid memiliki senjata air soft gun tanpa izin. Karena itu, Farid dikenakan Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Sabtu (3/4).
Baca juga: Koboi Duren Sawit Nikmati Dingin Tahanan Polda Metro
Farid merupakan founder dan Chief Executive Officer (CEO) Restock.id. Sebuah usaha rintisan (startup) peer-to-peer (P2P) lending. Farid juga pemegang saham startup untuk pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebut. Hanya, website startup itu, sudah tidak memuat nama Farid.
Pada laman itu, memuat Refa Prasidhagiwa Sardjono Chief Sales Officer dan Muhammad Audi Vialdo Chief Risk Officer. Dewan komisaris meliputi Fuddy Heryzady, Tiar Nabilla Karbala, dan Moechamad Ichsan. Pemegang saham Restock.id tersebut, Cerita Investasi Amanah Pte. Ltd.
Baca juga: Rasain!!! Polisi Tersangkakan Koboi Duren Sawit
Restock.id, merupakan platform P2P lending. Memberi pembiayaan pelaku UMKM bidang penyedia teknologi dan pusat pergudangan seluruh Indonesia. Sumber dana dari kreditur yang menginvestasikan dana di perusahaan. Restock telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Usaha rintisan itu, mengklaim diri sebagai profesional pasar finansial technologi (fintech) Indonesia dengan menyediakan dana lebih untuk membiayai usaha tersebut. Pendiri Restock orang-orang berpengalaman secara profesional dalam dunia finansial dan teknologi.
Baca juga: “Koboi” di Duren Sawit Berhasil Ditangkap
Perusahaan bervisi mengambil peran untuk mendorong pengembangan UMKM Indonesia dan menguntungkan pelaku usaha. Kumpulan pemberi pembiayaan yang mendukungnya. Saat ini, perusahaan telah membiayai 62 pelaku UMKM dengan jumlah pemberi pembiayaan 21 pihak.
Restock telah menggelontorkan pembiayaan senilai Rp247,38 miliar. Sepanjang tahun ini, guyuran pembiayaan untuk UMKM telah mencapai senilai Rp96,99 miliar. Sedang nilai pembiayaan lunas menyentuh level Rp144,68 miliar dengan outstanding pembiayaan masih berjalan Rp88,76 miliar. (put)