kabarbekasi – Jelang ramadan harga gabah di Kabupaten Bekasi anjlok. Hal itu diungkap Sekretaris Dinas Pertanian Nayu Kalsum, bila harganya kisaran Rp3500 per kilogram.
“Karena kebanyakan kena banjir setelah disimpan di gudang,” kata Nayu.
Baca juga: FUI Bubarkan Kuda Kepang, Ini Respons Komandan Densus 99 Banser
Nayu menambahkan, imbasnya petani harus menjual gabah dalam kondisi basah dan membuat harganya turun. Di lain sisi bila petani ingin jual berbentuk gabah kering, mereka harus keluarkan dana operasional tambahan yang lumayan besar.
“Jadi harus dikeringkan dahulu di mesin oven, jika ingin demikian mereka keluar ongkos semakin besar kembali untuk mengirimi gabah ke posisi layanan pengeringan gabah, di Karawang umumnya,” katanya.
Nayu menjelaskan pada keadaan normal petani jual gabah kering dengan harga Rp4.200 per kg atau sesuai harga dasar pemasaran. “HPP (Harga Dasar Pemasaran) gabah sekarang ini sekitar di angka Rp4.200 sekilo, petani kita dapat tidak untung sampai Rp700 per kg,” bebernya.
Baca juga: Begini Rencana DPRD Atasi Persoalan Pasar di Bekasi
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi berusaha jaga konsistensi harga gabah di daerahnya. Diantaranya dengan minta kontribusi dari Tim Serap Gabah atau Sergab. “Kami telah bertemu dengan Tim Sergab pada Selasa (6/4), di sana ada Kementerian Pertanian, Bulog, PT Pertani dan perwakilan Bank punya Negara,” ucapnya.
Dari pertemuan itu, Kementerian Pertanian mengatakan siap menolong petani di Kabupaten Bekasi dengan meresap gabah hasil panen dengan optimal supaya turunnya harga itu tidak kembali terjadi pada tingkat petani.
“Jadi tidak lagi ada harga gabah rendah pada tingkat petani kita. Pihak Kementan sudah beli seribu ton lebih dan akan semakin bertambah,” ucapnya. (put)