Gempa Malang Renggut 7 Nyawa, Rusak Ratusan Bangunan

oleh -111 views
Gempa Malang
Warga hanya bisa melihat reruntuhan rumah akibat gempa. FOTO - ISTIMEWA

kabarbekasi – Gempa Bumi Malang mengakibatkan tujuh orang meregang nyawa. Lalu, dua orang luka berat, dan 10 orang luka ringan. Itu berdasar data pukul 20.00 WIB. ”Itu data sementara. Masih belum masuk semua,” tutur Plt Kalaksa BPBD Jawa Timur (Jatim) Yanuar Rachmadi, Sabtu (10/4).

Tiga orang meninggal di Kabupaten Malang, 2 orang meninggal tertimpa batu tebing reruntuhan dalam perjalanan dari Lumajang menuju Malang, dan 2 orang meninggal dunia di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Bencana NTT Renggut 117 Jiwa, 76 Orang Belum Terlacak

Selain korban meninggal, gempa juga merusak sejumlah bangunan. Antara lain 11 rumah rusak berat, 194 rumah rusak sedang, 126 rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak, satu unit pesantren rusak, 11 unit sarana pendidikan rusak, enam unit sarana ibadah rusak, tujuh unit kantor pemerintahan rusak, dan satu unit RSUD rusak. ”Saat ini, kami terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” beber Yanuar.

BPBD Jatim mencatat gempa menyasar 17 kabupaten/kota se-Jatim. Selain itu, gempa juga terasa hingga Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), dan Bali. Wilayah terdampak antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo.

Baca juga: Mimpi Buruk, Nenek Tiah Terjebak Insiden Kilang Balongan

Kemudian Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Tuban.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 selatan Kabupaten Malang, Jatim itu, karena ada aktivitas zona subduksi terbentur akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Tumbukan lempeng itu, terjadi sekitar 200 kilometer dari pantai selatan Jawa.

Baca juga: Peran Kilang Balongan Sangat Strategis, Cek Faktanya

”Posisi tumbukan miring. Efeknya, sepanjang jalur tumbukan dua lempeng itu terjadi gempa,” tutur peneliti senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr Amien Widodo, Sabtu (10/4).

Kejadian itu, sangat lumrah. Mengingat letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Merujuk data BPBD Jatim, gempa tidak berpotensi tsunami terasa hingga 17 kabupaten/kota Jatim. 

Baca juga: Insiden Kilang Balongan, Pertamina Garansi Pasokan BBM Normal

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 90 kilometer (Km) barat daya Kabupaten Malang dan berpusat di Laut Banda, lepas pantai dengan kedalaman 25 Km. Tumbukan dua lempeng itu, terus mengalami pergeseran dengan kecepatan 7 sentimeter per tahun. 

Pergeseran akan terus terjadi hingga ada bagian tumbukan pecah dan menimbulkan gempa. Jalur tumbukan dari daerah Banten hingga Banyuwangi. Gempa itu, tidak berpotensi tsunami, lantaran pergeseran lapisan terjadi secara horizontal. Dengan begitu, tidak menyebabkan gelombang tinggi air laut.

Baca juga: Jawab Spekulasi, Polisi Selidiki Insiden Kilang Balongan

Amien berharap seluruh masyarakat lebih waspada dan mengenali potensi-potensi bencana alam agar mampu meminimalisir korban jiwa. ”Indonesia terletak di daerah rawan bencana alam. Masyarakat harus bisa mengenali ancaman-ancaman itu, dan beradaptasi,” sarannya. (put)

 

Tentang Penulis: Kabar Bekasi

Gambar Gravatar
Kabarbekasi.ID menyajikan berita aktual dan akurat seputar Bekasi. Dilaporkan langsung oleh para reporter kami di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.