Site icon KabarBekasi

Begini Kata Pengelola E-Warung KPM di Bekasi Soal Polemik Beras Bansos

Ismat, penjaga e-warung Desa Karangjaya, Kecamatan Pabayuran Kabupaten Bekasi / kabarbekasi.id

Bekasi – Pemilik e-warung di Desa Karangjaya, Kecamatan Pabayuran Kabupaten Bekasi akhirnya angkat bicara soal beras bantuan program Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menurutnya, beras yang dipersoalkan memang kurang bagus tapi layak konsumsi.

“Memang kurang bagus untuk bantuan yang sekarang, tapi kalau menurut saya tetap layak konsumsi,” kata Ismat, (43) penjaga e-warung Desa Karangjaya, Kecamatan Pabayuran Kabupaten Bekasi, Jumat 4 Juni 2021.

Baca juga: Hayo Loh, Bareskrim Turun Tangan Selidiki Dugaan Beras Tak Layak Konsumsi di Bekasi

Ismat menambahkan, untuk komodity lainnya seperti kacang, telor, dan buah kualitasnya bagus. Namun, beras yang dianggap warga tidak bagus hanya pera. “Kalau kata warga disini itu tidak pulen, jadi mereka komplainnya beras itu pera,” katanya.

Meski begitu, kata Ismat, pihaknya sudah menukar kembali beras yang dipersoalkannya dengan mengganti yang lebih bagus. Namun, soal kabar bau pada beras, kata dia, memang sedikit bau. “Tapi tetap layak konsumsi kok kalau menurut saya sih,” jelasnya.

Baca juga: Camat Pabayuran: Beras PKH Sudah Diganti dengan yang Bagus  

Di warung yang dikelolanya, kata Ismat, ada 246 KPM yang mengegesek keperluan beras. Namun, untuk totalnya seluruh Kabupaten Bekasi sebanyak 1.130 KPM. “Disini ada tiga warung yang melayani KPM sesuai dengan rekomendasi pemerintah,” katanya.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Djoko Poerwanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada Polres Metro Bekasi Kabupaten terkait dugaan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Karena menurut dia, bantuan itu harus sampai ke masyarakat.

“Kita sifatnya melakukan pendampingan saja, agar kasus ini berjalan sesuai dengan prosedur hukum,” katanya. (ben)

 

Exit mobile version