Bekasi – Memasuki musim mudik lebaran 2022, Ketua Tim Dokter Penanganan COVID-19 Kota Bekasi Anthony D Tulak memprediksi tidak ada peningkatan COVID-19. Hal itu dipicu karena sudah banyaknya masyarakat yang menggunakan vaksin booster.
“Kita sudah pernah rasakan gelombang 1, gelombang 2 dan Omicron. Dan hasil pemantauan dan data vaksinasi yang sudah booster, insya allah tidak ada lonjakan COVID-19 usai lebaran,” kata Anthoni, Rabu 27 April 2022.
Baca juga: Mau Mudik, ASN di Bekasi Dilarang Pakai Mobil Dinas
Meski dianggap minim penyebaran COVID-19, usai lebaran, Anthoni mengaku, tetap akan melakukan antisipasi atas lonjakan virus mematikan itu.
“Antisipasinya berupa menyiapkan ketersediaan rumah sakit maupun stok ruangannya untuk menampung pasien kembali apabila hal itu terjadi,” jelas Anthoni.
Baca juga: Vaksinasi Booster di Bekasi Baru 25 Persen Tercapai
Alasan Anthoni, mengapa tidak akan terjadi peningkatan kasus usai lebaran karena situasi sekarang sudah masuk dalam situasi endemi. Dimana kata dia, sebelumnya masih masuk pandemi.
“Sebenarn6a sudah endemi, hanya saja pemerintah belum mencabut kebijakan, karena kita belum mau mendahului WHO. Malah, negara-negara yang lain seperti di Afrika dan beberapa negara lain untuk cakupan vaksinasinya masih belum menyeluruh, seperti baru 50 persen,” ujarnya.
Sementara Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengimbau kepada warga masyarakat Kota Bekasi agar memiliki kesadaran untuk melakukan tes COVID-19 usai melaksanakan mudik lebaran
“Kita memberikan himbauan kepada warga masyarakat yang kembali ke Kota Bekasi, Kalau sudah ada yang merasa kondisi tubuhnya sudah agak panas-panas atau apa segera periksa ke puskemas (fasilitas kesehatan) yang ada untuk dilakukan pemeriksaan awal atau antigen,” ujarnya. (put)