Kota Bekasi tak ingin menerapkan jam malam seperti Kota Depok dan Kota Bogor. Alasannya, wilayah berjuluk kota patriot ini sudah melaksanakan tatanan hidup baru atau new normal.
“Presiden sudah mengingatkan ke pemerintah daerah untuk rem covidnya, tapi gas ekonominya. Kalau keduanya kita rem, bisa ‘mati’ kita,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Selasa 1 Oktober 2020.
Baca juga: Gara-gara Ini, Pemkab Bekasi Minta Orang Tanpa Gejala Isolasi Mandiri
Rahmat menyadari, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada beberapa bulan lalu sangat berdampak pada perekonomian. Dan imbasnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi merosot tajam.
Sehingga, kata dia, tak ingin kembali penderitaan warga terulang kembali. Namun, pemerintah daerah tetap intensif mengimbau warga mengutamakan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat.
Baca juga: Update Corona Kota Bekasi 31 Agustus: Nyaris Tembus Seribu Kasus Positif
Dan hasilnya, kata dia, banyak di lingkungan warga yang menerapkan anjuran. Salah satunya, pembentukan RW siaga di tengan Pandemi COVID-19. “RW Siaga merupakan terobosan yang di dalamnya kita sebar juga aparatur pemerintah,” katanya.
Makanya, kata Rahmat, meski Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau pemerintah daerah untuk menerapkan sanksi denda bagi masyarakat yang tidak bermasker, Kota Bekasi tidak mengikuti. “Karena ekonomi lagi lemah,” imbuhnya. (put)