Sudah sebanyak 27 ribu alat rapid test dilakukan Pemerintah Kota Bekasi. Penggunaan alat deteksi corona itu untuk mengidentifikasi penyebaran Covid-19.
“Tes massal tetap masih berjalan sampai sekarang. Khawatir kalau dihentikan tidak akan tahu orang yang sakit,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Minggu 14 Juni 2020.
Baca juga : Car Free Day Kota Bekasi Dipertimbangkan Dibuka, Asalkan…
Rahmat menambahkan, penggunaan alat rapid tes digunakan secara acak di lingkungan warga. Termasuk digunakan di pusat keramaian, fasilitas publik, hingga pasar tradisional.
Sejauh ini, rapid test yang digelar Pemerintah Kota Bekasi tidak dipungut biaya sama sekali. Bahkan, antusias warga sangat besar. “Rapid test yang digelar di stadion setiap hari sampai 300 orang,” katanya.
Baca juga : PPDB Online 2020 di Kota Bekasi, Operator Ditempatkan di Kecamatan
Bahkan, Rahmat mengklaim rapid test yang digelar selama ini sudah mencapai 1 persen dari total populasi 2.4 juta jiwa. “Kalau kita contohkan di Korea, mereka sudah tes massal 0.6 persen dari jumlah penduduknya,” jelasnya.
Dasar ini yang akhirnya oleh Rahmat, tetap mengoperasikan aktivitas perekonomian Bekasi. Hanya saja tetap mengutamakan protokol kesehatan. “Misalkan di mal harus di rapid tes, termasuk yang di hiburan harus di rapid test dan swab,” tutupnya. (cil)