Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mensinyalir maraknya tawuran buntut belajar jarak jauh. Para pelajar itu jenuh lantaran tidak ada kegiatan.
“Terutama para pelajar yang memiliki latar belakang ekonomi lemah tidak bisa mengakses pelajaran online. Jadi mereka pilih nongkrong,” kata Wakil KPAD Kota Bekasi, Rusham, Selasa 4 Agustus 2020.
Baca juga: Buntut Bentrokan di Jalan Hankam, Satu ABG Tewas Dibacok
Rusham menambahkan, karena tidak ada kegiatan positif, jadi para remaja itu memilih untuk berkumpul dengan teman-teman. Padahal, kalau banyak kegiatan sekolah, ruang bermain sedikit.
Baca juga: Ini Sekolah Kota Bekasi yang Gelar Tatap Muka
Apalagi, kata dia, selain mendapat belajar tatap muka di sekolah, para remaja yang notabenya pelajar ini biasanya diberikan kegiatan ekstrakulikuler. “Dunia pendidikan menjadi catatam selama pandemi Covid-19,” katanya.
Seperti yang diketahui, bentrokan yang terjadi di Jalan Raya Hankam, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi satu orang merenggang nyawa. Korban yang masih anak baru gede (ABG) berinisial GN (17) alami luka bacok cukup serius. (cil)