kabarbekasi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan Kamis sore surplus 20,69 poin (0,33 persen) ke posisi 6.222. Penguatan indeks itu, tidak lepas dari sentimen global. Yaitu komitmen Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menetapkan stimulus fiskal USD1,9 triliun.
Selanjutnya, pelonggaran moneter The Fed, dan tren kenaikan harga komoditas dunia. Selain itu, pelaku pasar juga mengapresiasi Bank Indonesia (BI) menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. ”Jadi, pemodal melihat kombinasi kebijakan eksternal dan internal itu memberi angin segar bagi perkembangan market,” tutur analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Baca juga : BSI Optimistis Salurkan Pembiayaan Rp272 Triliun
Selanjutnya, reaksi positif investor terefleksi dari lompatan indeks LQ45 naik 0,53 poin (0,06 persen) menjadi 953,56. Enam sektor meroket tajam. Sektor teknologi mumbul paling tinggi yaitu 2,36 persen, sektor energi 1,47 persen, dan sektor kesehatan 1,25 persen.
Sedang empat sektor terkulai. Sektor perindustrian anjlok paling dalam yaitu minus 0,62 persen, sektor infrastruktur tekor 0,47 persen, dan sektor barang konsumen nonprimer terkoreksi 0,1 persen.
Baca juga : Si Jago Merah Lalap Pabrik, Saham Indofood CBP Amsyong
Apresiasi Indeks diiringi aksi jual bersih asing atau net foreign sell Rp14,41 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat 986.699 kali melibatkan 11,43 miliar lembar senilai Rp10,58 triliun. Sebanyak 244 saham naik, 215 saham menurun, dan 178 saham stagnan.
Sementara itu, bursa saham regional Asia Parker di zona hijau. Indeks Hang Seng naik 134,85 poin (0,45 persen) ke 30.173,57, dan indeks Straits Times meningkat 0,36 atau 0,01 persen ke 2.925,48. Sedang bursa saham Jepang tutup menyusul peringatan Hari Pembentukan Negara Jepang atau National Foundation Day. (put)