kabarbekasi – Mabes Polri bakal berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM). Itu penting untuk meminta barang bukti hasil investigasi kasus penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI). ”Saat ini, barang bukti belum sampai Polri,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Sementara itu, barang bukti itu, sangat penting untuk bisa menindaklanjuti hasil investigasi Komnas HAM. Sejatinya, penyidik Bareskrim Polri telah menerima dan mempelajari hasil investigasi Komnas HAM setebal 60 halaman tersebut. Menelisik kejadian penyerangan terhadap anggota Polri dan permasalahan unlawful killing. ”Dua poin itu, kita cermati,” tegas Rusdi.
Baca juga : Polri Luruskan Penyebab Kematian Ustaz Maaher
Sebelumnya, Komnas HAM mengumumkan hasil investigasi mengenai kasus kematian enam orang Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Ada enam anggota Laskar FPI tewas dalam dua konteks peristiwa berbeda. Dua anggota FPI meninggal dunia dalam peristiwa saling serempet hingga terjadi kontak tembak di antara Jalan Internasional Karawang sampai KM 49 Tol Jakarta-Cikampek dan berakhir di KM 50.
Selanjutnya, empat orang anggota laskar FPI masih hidup. Namun, dalam perjalanan menuju Polda Metro Jaya meninggal. Kuat dugaan, anggota laskar FPI meninggal akibat tembakan polisi. Karena itu, Komnas HAM menduga ada pelanggaran HAM menyusul gugurnya empat Laskar FPI tersebut. ”Karena itu, Komnas HAM merekomendasikan pelaku diproses hukum melalui mekanisme pengadilan pidana,” tegas Anggota Komnas HAM sekaligus Ketua Tim Penyelidikan Peristiwa Karawang Choirul Anam. (put)
