kabarbekasi – Densus 88 menangkap 22 tersangka teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Timur (Jatim) akhir Februari lalu. Para pelaku tidak terafiliasi dengan Front Pembela Islam (FPI).
”Tidak ada hubungan dengan FPI,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3).
Baca juga: Sisir Jatim, Densus 88 Antiteror Giring 12 Terduga Teroris
Kelompok itu, seringkali dikenal sebagai kelompok Fahim, merupakan nama pemimpinnya. ”Yang turun paling terakhir itu si Fahim. Itu sering disebut kelompok Fahim. Fahim itu nama orang turun terakhir tadi,” ucapnya.
Sebagai informasi, para tersangka diduga menggunakan sekitar Gunung Bromo sebagai lokasi latihan. Latihan terpusat itu dilakukan para tersangka berjejaring di Jatim. Para tersangka telah merencanakan sejumlah aksi terorisme. Menebar rasa takut di tengah masyarakat.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Empat Teroris di Bekasi, Ini Nama-namanya
Selain itu, telah menyasar anggota Polri sebagai target aksi teror. Pascapenangkapan 22 terduga teroris, polisi terus memantau lokasi mencurigakan. JI merupakan jaringan terorisme bertanggung jawab atas pelbagai kasus teror di Indonesia.
Beberapa di antaranya seperti Bom Bali 1 dan 2. Kemudian ledakan di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 2009. Sebelumnya, Polri menyebut ada keterkaitan sejumlah tersangka teroris dengan organisasi terlarang seperti FPI. (put)