kabarbekasi – Beredar video pertunjukan seni budaya Jaran Kepang dibubarkan. Video kuda kepang itu, mendapat sorotan Ketua Bidang Kajian Strategis PP GP Ansor Mohammad Nuruzzaman.
Mohammad Nuruzzaman menyebut pembubaran itu sudah berbahaya. Aparat kepolisian harus memberi perhatian atas insiden tersebut. ”Ini sudah berbahaya, ada kelompok mengatasnamakan agama melarang kesenian dengan menuduh musyrik dan membubarkan… mohon atensi @CCICPolri,” cuit Komandan Densus 99 Banser Nuruzzaman melalui akun twitternya @noeruzzaman, Rabu (7/4).
Baca juga: Jumlah Siswa yang Belajar Tatap Muka di Sekolah Bakal Ditambah
Ia menyampaikan itu sambil menautkan sebuah postingan menunjukkan sejumlah warga tengah terlibat perdebatan. Pada video berdurasi 2 menit 20 detik itu dituliskan dilakukan pembubaran seni budaya Jaran Kepang karena dianggap syirik.
“Pertunjukan seni budaya Jaranan atau biasa disbt Jaran Kepang, Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan Menganggap Syirik lalu dibubarkan, Beberapa saat kemudian, salah 1 anggota ormas tsb maju & meludahi wanita yg adu argumen. Kontan, sejumlah warga emosi. Kerusuhan pun terjadi,” tulis akun @RD_4WR1212 dalam video dikomentari Nuruzzaman.
Baca juga: Begini Rencana DPRD Atasi Persoalan Pasar di Bekasi
Sebelumnya, pertunjukan kuda kepang dibubarkan anggota Forum Umat Islam (FUI) Medan karena alasan syirik. FUI Sumut menjelaskan soal peristiwa itu. Pada video terlihat sejumlah warga terlibat keributan dengan anggota FUI. Salah seorang anggota FUI sempat meludahi warga.
Keributan terus berlanjut hingga terjadi adu pukul antara anggota FUI dan sejumlah warga. Adu pukul itu akhirnya berhenti setelah warga lain mencoba melerai. Insiden itu, terjadi Jumat (2/4) lalu. Anggota FUI disebut membubarkan kegiatan karena menganggap kegiatan itu syirik.
Baca juga: Panik, Koboi Duren Sawit Terancam Kurungan Satu Tahun
Ketua FUI Sumut Indra Suheri, membantah membubarkan karena alasan syirik. Pembubaran atas permintaan Kepala Lingkungan (Kepling) di lokasi pertunjukan karena tidak memiliki izin. ”Lokasi kejadian di jalan ringroad. Kebetulan kepling-nya kenal baik dengan orang FUI. Jadi, datanglah ke situ, karena kepling-nya tidak setuju. Karena tidak ada surat-surat yang boleh mempraktikkan jaran kepang di situ. Karena nggak ada surat izin, apalagi ke kepolisian, diminta membubarkan diri secara persuasif,” tegas Indra.
Warga dan pemain kuda kepang sebat Indra tidak setuju dibubarkan sehingga terjadi keributan. Ada anggota FUI dipukul warga saat peristiwa itu. ”Laskar FUI berceloteh dia, warga tidak terima, laskar kita dipukul. Kemudian buat laporanlah kita ke polsek, sekarang sudah diproses itu,” jelasnya. (put)