Bekasi – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dinilai sepatutnya memperhatikan lingkungan sekitar. Salah satunya terkait kesehatan dan pendidikan.
“Sekarang ini warga yang tinggal di zona pembuangan akhir harus menerima kompensasi yang menyentuh langsung ke masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurahman, Kamis 21 Agustus 2025.
Dia menambahkan, sudah mengusulkan rumah sakit tipe D, ada di Bantargebang, pemberian beasiswa penuh bagi anak-anak yang rumahnya sangat berdekatan dengan PTSP.
“Juga harus program pemberdayaan UMKM dan padat karya harus menjadi prioritas bagi warga yang terdampak,” jelas Wildan.
Meski begitu, Wildan menjelaskan, isu TPST Bantargebang sebanarnya bukan hanya urusan sampah. Akan tetapi, kata dia mengistilahkan adanya uji keadilan metropolitan.
“Sepatutnya Kota Bekasi sudah menjadi mitra strategis DKI, bukan subkordinat. Karena, Jakarta tidak bisa bersih tanpa adanya Kota Bekasi,” ucapnya.
Makanya kata dia, dalam pembahasan kontrak baru yang akan di lakukan pada 2026 mendatang salah satunya penekanan nilai kompensasi warga. “Kami akan meminta ditetapkannya program di lintas sektor bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya. (ad)
