Bekasi – Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Disdamkarmat) Kota Bekasi menerima 521 laporan evakuasi ular.
“Data itu sepanjang tahun 2025 saja sampai 15 Agustus, sudah sebanyak 521 laporan evakuasi ular,” kata Kepala Bidang Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Suhartono.
Baca juga: HUT ke-80, Kejari Kota Bekasi Tanam Pohon, Wawali: Sejalan dengan Visi Pemkot
Suhartono menambahkan, mayoritas laporan yang diterima soal kemunculan ular sanca, dengan ukuran tubuh besar. Laporan itu berasal dari warga yang ada di 12 kecamatan.
Meski begitu, kata Suhartono, jenis ular yang paling banyak dievakuasi merupakan jenis ular non-berbisa. Sisanya, ular berbisa. “Tapi tidak ada laporan yang sempat tersengat atau tergigit,” jelasnya.
Baca juga: Yang Lain Minggir Dulu, Meriam Bekasi Ukir Prestasi di Piala Soeratin U-17
“Paling banyak ular sanca, sekitar 70 persen non-berbisa, sisanya 30 persen ular berbisa,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan memasuki musim penghujan maka kemunculan ular meningkat. Pasalnya, hewat tersebut bakal mencari tempat bertelur atau mencari makan. “Biasanya musim penghujan ular itu mencari tempat bertelur atau mencari makan,” ujarnya. (adv)