kabarbekasi – Mike Dean bebas tugas akhir pekan mendatang. Itu menyusul ancaman pembunuhan melalui media sosial. Karena itu, pengadil Liga Inggris tersebut tidak akan terlihat pada pertandingan akhir Minggu ini.
Sementara itu, banjir bully dan ancaman via media sosial mengalir deras. Pasalnya, Dean membuat serentetan keputusan kontroversial pertandingan Premier League. Publik mengetahui, wasit 52 tahun itu, memberi kartu merah pemain West Ham Tomas Soucek, kala bersua Fulham. Lalu, Jan Bednarek pada laga Southampton melawan Manchester United.
Merespons insiden itu, melalui proses banding, FA menganulir dua kartu sakti tersebut. Proses pemberian dua kartu merah itu, Dean telah melihat insiden melalui monitor video assistant referee (VAR) pinggir lapangan. Nah, keputusan itu, memicu kemarahan suporter.
Tak ayal, Dean mendapat caci maki dan ancaman pembunuhan. Kondisi tersebut, membuat wasit kelahiran Merseyside itu frustrasi dan meminta cuti akhir pekan. Selain itu, Dean melaporkan ancaman pembunuhan tersebut ke Polisi Merseyside awal pekan ini. Namun, masih akan bertanggung jawab atas pertandingan Piala FA antara Leicester City vs Brighton, Kamis (11/2/2021) dini hari WIB.
Otoritas Liga Ingeris menyebut pelecehan lewat jagad maya merupakan perilaku tidak dapat dimaafkan. Saat ini, aksi bully terhadap pemain, staf, pelatih, dan perangkat pertandingan Liga Inggris menjadi tren. ”Ini pentingnya intervensi proaktif perusahaan media sosial untuk menyetop pelecehan online dan mengidentifikasi pelaku pelanggaran,” tutur Chief Executive Premier League Richard Masters, seperti dilansir Daily Mail. ”Kami dan organisasi mendukung penuh Dean,” tegas Managing Director Dewan Ofisial Pertandingan Profesional Mike Riley, kepada AFP. (put)
