kabarbekasi – Bareskrim Polri meluruskan sejumlah kabar miring penyebab kematian Soni Eranata alias Ustaz Maaher At-Thuwailibi. Aparat menyebut sebaran kabar di media sosial mengenai Ustaz Maaher tidak benar. ”Kabar itu tidak benar. Ustaz Maaher meninggal karena sakit,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Rusdi meminta masyarakat tidak mudah percaya informasi atau berita tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat tidak mudah menerima informasi hoaks. Tidak “kalah penting jauhi dan hindari menyebar berita bohong. ”Itu merupakan tindak pidana,” ingat Rusdi.
Baca juga : Ustaz Maaher Sempat Mengaku Sehat-Sehat Saja
Soni sebelumnya menjalani masa tahanan di Rutan Bareskrim Polri sejak 4 Desember 2020 pascaditetapkan sebagai tersangka terkait kasus unggahan penghinaan terhadap Habib Luthfi melalui akun media sosial Twitter @ustadzmaaher_.
Kala menjalani penahanan itu, Soni sempat mengeluh sakit. Kemudian tim dokter membawa ke RS Polri Said Soekanto, Jakarta Timur (Jaktim). Setelah menjalani perawatan medis dan sembuh, Soni kembali ke Rutan Bareskrim. Setelah penyerahan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan), Soni berstatus tahanan Kejaksaan dititipkan untuk kembali ditahan di Rutan Bareskrim selama 20 hari terhitung sejak 4 Februari hingga 23 Februari 2021.
Baca juga : Penjelasan Adik Kandung Soal Wafatnya Ustadz Maaher
Selanjutnya, Soni kembali mengeluh sakit. Petugas rutan dan tim dokter menyarankan membawa Soni ke RS Polri Said Soekanto untuk perawatan medis. Namun, Soni tidak mau hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rutan Bareskrim pada Senin (8/2/2021) pukul 19.45 WIB. (put)
