Seluas 236 hektar lahan di Kota Bekasi masih terbilang kumuh. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dsiperkimtan) menyatakan, dari total luas lahan itu ada dua kelurahan di Kecamatan Medan Satria yang masih tergolong kumuh.
“Dari 443 hektar, sisa 236 hektar yang masih tergolong kumuh. Dan tahun ini saja sisa 37 persen,” kata Kepala Disperkimtan, Jumhana Luthfi, Rabu 12 Agustus 2020.
Baca juga: Tahun Depan Septic Tank di Bekasi Bakal Ditambah, Ini Titiknya
Tahun 2020, kata Luthfi wilayah kumuh sudah berkurang 37 hektar. Dan menurut dia, kawasan kumuh itu tersebar di 56 kelurahan di Kota Bekasi.
Menurut dia, yang dibilang kawasan kumuh diantaranya karena sanitasinya buruk, penataan jalan tidak rapi, kemudian belum ada penyediaan air PDAM, drainase lingkungan butuk, pengelolaan air limbuh buruk dan adanya rumah tidak layak huni.
Baca juga: Stok Persediaan Rapid Test dan Swab di Kota Bekasi Sisa Segini
Sejauh ini, kata dia, upaya mengurangi kawasan kumuh itu sudah dilakukan berbagai cara. Salah satunya, dengan merapikan jalan, memperbaiki sanitasi, menata saluran air, menata rumah yang tidak layak huni, dan membuat vertical garden di kawasan kumuh tersebut.
Sayangnya, Luthfi mengaku, penataan kawasan kumuh itu untuk tahun 2020 masih tertunda. Sebab, alokasi anggaran di dalam APBD dialokasikan ke penanganan penyebaran Covid-19.
“Ada enam kelurahan yang rencananya di bangun sanitasi dengan anggaran Rp2,5 miliar. Hanya saja harus ditunda dulu,” tutupnya. (put)
