Penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bekasi didominasi klaster industri. Hal itu diungkapkan Bupati Bekasi Eka Supri Armadja. Angkanya hampir separuh dari jumlah kasus COVID-19 secara keseluruhan.
“Mereka (perusahaan) kurang koperatif. Karena mereka takut ditutup pemerintah kalau melaporkan kondisi karyawanya,” kata Eka, Minggu 3 Oktober 2020.
Baca juga: Sejumlah ASN di Kabupaten Bekasi Positif COVID-19, Cek Faktanya
Eka menambahkan, biasanga kalau terjadi satu atau dua kasus pihak perusahaan enggan melaporkan. Tapi kalau sudah ribuan kasus ditemukan baru mereka melapor.
Makanya, kata dia, perlu ada langkah cepat dengan cara menutup kegiatan perusahaan. Salah satunya untuk sterilisasi dan pengetesan massal karyawan yang kontak erat.
Baca juga: Sejumlah ASN di Kabupaten Bekasi Positif COVID-19, Cek Faktanya
“Sterilisasi, di swab, diliburkan dulu, baru masuk lagi. Harus cepat lapor, kalau telat maka bisa jadi fatal,” kata Eka.
Hingga kini, data dari Pikokabsi.bekasikab.go.id mencatat orang terkomfirmasi positif sebanyak 2.872 orang. Yang sembuh 2
434 orang dan yang meninggal dunia 48 orang. (put)
