kabarbekasi – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mematok target pembiayaan Rp272 triliun dan pendanaan Rp336 triliun pada 2025. Proyeksi itu, bukan tanpa dasar. Manajemen optimistis, impian itu bisa terwujud. ”Kami harus hadir dengan layanan inovatif,” tutur Direktur Utama BSI Hery Gunardi, melalui webinar perbankan syariah, di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Optimisme perusahaan berlatar pada fakta bank syariah memiliki peluang tumbuh dan berdaya tahan. Buktinya, bank syariah mampu tumbuh pada masa pandemi Covid-19. Per November 2020, aset tumbuh 13,36 persen secara tahunan mencapai Rp591 triliun.
Baca juga : Gokil, Oknum Bank Keliling di Bekasi Bawa Ganja 1 Kg dan 15 Gram Sabu
Selanjutnya, penyaluran kredit menanjak 9,16 persen senilai Rp392 triliun. Berikutnya, dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp474 triliun atau surplus 13,52 persen. Sementara itu, aset perbankan konvensional tumbuh 7,18 persen dengan realisasi kredit minus 2,02 persen.
Sementara itu, BSI per Desember 2020, memiliki kinerja solid dengan aset Rp239,73 triliun, dana pihak ketiga Rp209,90 triliun, pembiayaan Rp156,52 triliun, dan laba bersih Rp2,19 triliun. ”BSI akan menumbuhkan ekosistem segmen UMKM dan rantai nilai terintegrasi. Melayani segmen ritel dengan layanan syariah dan pengembangan segmen wholesale termasuk pengembangan bisnis global,” tegasnya.
Selain itu, mengejar peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), literasi dan inklusi keuangan syariah, memperkuat infrastruktur digital dan keamanannya, dan memilih pertumbuhan sektor dan segmen sehat. (put)