Pemerintah Kota Bekasi tidak berencana menguikuti jejak DKI Jakarta dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal itu diutarakan langsung Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis 9 September 2020.
“Enggak lah. Kalau diikuti berarti kita dianggap copy paste. Padahal, kita punya rencana sendiri. Memang karakter masyarakat di DKI sama. Tapi soal penanganan berbeda,” kata Rahmat, Kamis (10/9/2020).
Baca juga: Tingginya Klaster Keluarga di Bekasi, Tempat Isolasi Mandiri Bakal Dicek
Meski demikian Rahmat terus melakukan evaluasi atas kebijakan DKI terkait PSBB total. Nanti hasilnya, kata dia, akan di sampaikan ke forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda).
“Penanganan Covid-19 kita punya cara sendiri. Ada kawasan-kawasan yang terbatas, dan ada juga RW siaga. Itu yang sudah kita jalankan,” kata Rahmat.
Model RW Siaga itu kata Rahmat, meliputi ketahanan pangan,, zero kriminal dan zero Covid-19. Termasuk kata Rahmat, program pembagian masker dan pelacakan angka penulaean Covid-19.
Baca juga: Bekasi Larang Pengamen Ondel-ondel, Cek Faktanya
Bukan itu saja, Rahmat bakal melakukan evaluasi atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Basweden yang menyebut penyebaran Covid-19 berasal dari daerah penyanggah seperti Bogor, Bekasi Depok dan Tangerang.
“Saya tak mau bilang seperti itu. Karena transmisinya kan di DKI, yang punya kepentingan ekonomi dan sosial. Tapi kalau Pak Gubernur DKI bilang akibat daerah penyanggah kita akan evaluasi,” tandasnya. (put)