Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran yang memimpin langsung proses evakuasi korban banjir di Kecamatan Pabayuran, Kabupaten Bekasi, Minggu 21 Februari 2021 terkendala akses. Pasalnya, akibat jebolnya tanggul Sungai Ciherang empat desa terendam dengan ketinggian 2 meter.
Tim Evakuasi yang terdiri dari Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, TNI dan Polri terus berupaya membantu masyarakat yang terjebak banjir. Sebab, warga dari empat desa itu terisolir lantaran akses jalan sudah tidak bisa dilalui.
Baca juga: Kota Bekasi Klaim Banjir Telah Surut, Ternyata…
Perlu diketahui, jebolnya tanggul Sungai Ciherang itu menenggalamkan empat desa, diantaranya Desa Sukahurip, Karangsegar, Bantarsari dan Sumber Urip. Ketinggian air mencapai 2 meter.
Bahkan, dalam evakuasi itu petugas kepolisian sempat menggendong seorang kakek yang sudah tak mampu berjalan. Mereka lebih dulu dinaikan dalam kendaraan untuk bisa menjangkau lokasi kering.
“Banjir mengakibatkan akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Bekasi.
Baca juga: Tanggul Citarum Jebol, Sebagian Wilayah Bekasi Menjadi Lautan
Yusri menambahkan, selama berada di Bekasi pihaknya belum sampai ke lokasi jebolnya tanggul. Sebab, akses jalan sudah tidak bisa dilalui kendaraan akibat banjir setinggi dua meter. “Kita juga belum bisa mengakses lokasi jebolnya tanggul,” katanya.
Rencananya, Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk menampung para pengungsi. Bahkan, hingga Minggu sore banjir meluas hingga ke Kecamatan Muara Sukatani.
“Kita siapkan dapur umu, saat ini kami akan suplai makanan dulu, kita akan lakukan evakuasi terhadap korban banjir dari empat desa,” kata Bupati Bekasi, Eka Supri Atmadja saat ikut dalam rombongan Tim Evakuasi. (ben)
