kabarbekasi – Insiden bus maut Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat (Jabar) menyisakan duka mendalam. Terutama bagi warga Kampung Pasirlaja, Pakuhaji, Cisalak, Subang. Maklum, 12 dari 27 korban tewas rombongan bus SMP IT Al Muawanah itu, berasal dari Kampung Pasirlaja.
Sementara 15 korban meninggal warga kampung tersebar di Kecamatan Cisalak. Seluruh korban meninggal kecelakaan maut itu, telah dikebumikan. Korban warga Kampung Pasirlaja, khususnya RW 02 Desa Pakuhaji. Ada tujuh warga RT 06, dua warga RT 02, dan tiga warga RT 09. ”Paling banyak warga Pasirlaja, 12 orang,” tutur Wahyu, tokoh masyarakat sambil terisak, Kamis (11/3).
Baca juga: Telan 27 Nyawa, Polisi Periksa Pengelola Bus Maut Tanjakan Cae
Sejatinya, wisata religi berupa ziarah ke Tasikmalaya akan dilakukan tahun lalu, tepatnya awal masa pandemi Covid-19. Namun, rencana itu tertunda karena Covid-19 makin mengganas. Setelah virus asal Wuhan, Hubei, Tiongkok itu, mereda, rencana ziarah terwujud.
Sayangnya, takdir berkata lain. Musibah tidak bisa ditunda apalagi ditolak. Selanjutnya, tragedi itu benar-benar terjadi. Melalui perantara atau wasilah, rem bus blong. Bus masuk jurang di Tanjakan Cae. Sebanyak 12 warga Kampung Pasirlaja menjadi korban.
Baca juga: Innalillahi… Bus Pariwisata Masuk Jurang, 19 Peziarah Tewas
Sementara itu, prosesi pemakaman korban berlangsung haru. Penuh air mata. Isak tangis keluarga meledak. Jeritan histeris tidak tertahankan. Beberapa kerabat korban enggan ikut ke pemakaman. Tidak kuat menyaksikan jasad sanak saudara masuk liang lahat. (put)