kabarbekasi – Pradesain Istana Negara Ibu Kota baru, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi objek gunjingan warganet. Karya Nyoman Nuarta, seniman patung kawakan itu, dibully habis-habisan. Padahal, Nyoman Nuarta sukses membuat patung Garuda Wisnu Kencana Bali.
Merespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan. Mantan Wali Kota Solo itu, membela Nyoman Nuarta. Bentuk dukungan itu, ditunjukkan Jokowi dengan memamerkan pradesain Istana Negara Ibu Kota baru, Kaltim tersebut via akun instagram @jokowi.
Baca juga: Hari Raya Nyepi, Jokowi Ajak Masyarakat Membangun Bangsa
”Tahun lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengundang sejumlah arsitek, seniman untuk memberi masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik Ibu Kota Negara baru,” tutur Presiden Jokowi, Jumat (2/4).
Pada video berdurasi 2,7 menit itu, tampak Istana Negara lengkap dengan sejumlah taman, kolam, hingga area transportasi. Pemerintah telah menerima sejumlah usulan pradesain. Salah satunya pradesain karya Nyoman Nuarta. Karya seniman Bali itu sarat filosofi lambang burung garuda. ”Sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” imbuh eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: PBNU Ingatkan Jokowi, Jangan Sembrono Membuat Kebijakan
Jokowi mengaku usulan Nyoman Nuarta masih dalam tahap pradesain. Ia berharap mendapat masukan dari masyarakat mengenai pradesain Istana Negara. Jokowi ingin Istana negara dikenang sebagai tempat mencerminkan kemajuan bangsa, alih-alih hanya diingat sebagai tempat kerja presiden.
Pemerintah sebut Jokowi, akan mengundang para arsitek dan ahli lain untuk memperbanyak pradesain sebagai dasar desain Istana Negara. ”Dengan masukan itu, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lain,” bebernya.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Ulama NU Sukseskan Vaksinasi Massal
Jamak diketahui, sejumlah arsitek hingga netizen mengkritik dan melancarkan bully mengenai desain Istana Negara Ibu Kota baru di Kaltim. Desain itu diketahui lewat unggah akun Instagram Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa belakangan dihapus.
Sejumlah netizen mengusulkan sejumlah rancangan alternatif dan membuat meme desain baru Istana Negara. Gabungan lima ikatan arsitek mengaku desain burung Garuda sebagai ikon membuat gelisah.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Ulama NU Sukseskan Vaksinasi Massal
Kelima asosiasi itu, Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Mereka menilai bangunan istana negara berbentuk burung garuda bukan simbol berciri kemajuan peradaban bangsa Indonesia pada era digital. Gedung istana negara seharusnya menjadi contoh bangunan secara teknis mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedung. (put)