kabarbekasi – Adiguna Sutowo telah menghadap sang pencipta. Pengusaha yang juga dikenang sebagai mantan pereli nasional itu, putra bungsu Ibnu Sutowo, mantan Direktur Utama Pertamina (10 Desember 1957 – 9 Oktober 1968). Ibnu Sutowo, pensiunan jenderal bintang tiga TNI AD sangat terkenal di zamannya. Antara lain karena kedekatannya dengan penguasa Orde Baru Jenderal Besar Soeharto.
Adiguna, tamatan SMA IV Gambir Jakarta Pusat, menempuh pendidikan strata satu (S-1) di University of Southern California dalam bidang bisnis. Lalu, pada 1981 boyon ke Indonesia untuk memulai karier bisnis. Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1958 itu, menggeluti sejumlah usaha. Misalnya, permesinan, perkapalan, farmasi, dan media massa.
Baca juga: Adiguna Sutowo Berpulang, Simak Kisahnya
Adiguna merupakan nakhoda Nugra Santana Group, kelompok bisnis didirikan oleh sang ayah Ibnu Sutowo pada 19 Mei 1973. Inilah cikal bakal bisnis keluarga Sutowo, yang sesungguhnya dirintis sejak Ibnu Sutowo masih menjadi pimpinan Pertamina. Di tangan anak-anaknya, dan cucu-cucunya, kini konglomerasi tersebut tumbuh dan berkembang.
Tetapi, Adiguna memulai bisnis dengan mendirikan PT Adiguna Mesin Tani, menjadi penyuplai mesin pertanian. Ia mengelola PT Santana Petroleum Equipment dan PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin), ditambah perusahaan farmasi PT Suntri Sepuri tahun 1998. Perusahaan ini memproduksi tablet, kapsul, sirup, suspensi, sirup kering/serbuk injeksi beta laktam.
Baca juga: Kenangan Dian Sastrowardoyo Bersama Sang Mertua, Adiguna Sutowo
Di luar itu semua, Adiguna juga membangun bisnis hiburan, terpisah dengan bisnis keluarga, melalui PT Mugi Rekso Abadi (MRA). Ia berkolaborasi dengan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Soetikno Soedarjo, dan Ongky Soemarno. MRA Group adalah konglomerasi bisnis media, mengendalikan beberapa media, online, dan cetak. Fokus garapannya, gaya hidup, makanan dan minuman, hingga otomotif. Grup ini kini mengelola perusahaan radio seperti I-Radio, Cosmopolitan FM, dan sejumlah perusahaan media massa ditambah franchise Hard Rock Cafe, BC Bar, Zoom Bar, dan lain sebagainya.
Selain itu, keluarga Adiguna juga memiliki bisnis properti. Di Jakarta, melalui PT Indobuild Co, menguasai hak pengelolaan lahan di seputar Senayan, mencakup hotel, apartemen, dan convention center. Di antaranya Hotel Hilton, sekarang bernama Hotel Sultan. (put)