kabarbekasi – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengambil jalan oposisi. Sikap itu, bukan sekadar asal beda. Oposisi lahir dari kesadaran demokrasi sehat butuh kekuatan penyeimbang.
”Sikap oposisi PKS lahir dari satu kesadaran kebangsaan,” tutur Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, dalam acara Tasyakuran Milad PKS ke-19 melalui kanal YouTube PKS TV, Selasa (20/4).
Baca juga: Menag Yaqut Larang Pawai Malam Takbiran
PKS lahir mewarisi DNA reformasi. Oleh karena itu, partai akan menjaga cita-cita reformasi untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara lebih demokratis. ”Kalau ada upaya-upaya untuk memutar balik haluan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kembali ke rezim otoritarianisme, itu telah mengkhianati semangat dan cita-cita reformasi,” imbuhnya.
Selama dua dekade reformasi, sejatinya, praktik demokrasi Indonesia belum sesuai ekspektasi. Praksis demokrasi Indonesia terjebak proses transisi berkepanjangan. Belum naik kelas ke fase konsolidasi demokrasi. Dalam tempo lima tahun terakhir, demokrasi mengalami stagnasi. ”Bahkan mengalami kemerosotan dan kemunduran atau regresi,” bebernya.
Baca juga: Berikut Jumlah Tenaga Pendidik di Bekasi yang Sudah Disuntik Vaksin COVID-19
Kemunduran itu harus menjadi peringatan untuk bangkit dan memastikan demokrasi tetap berjalan pada rel yang benar. Selain itu, proses demokrasi Indonesia harus didorong tidak hanya berjalan benar secara prosedural, tetapi juga substansial.
“Demokrasi harus membawa rasa keadilan, mampu membawa kesejahteraan semua, membawa rasa persatuan dan persaudaraan bukan perpecahan dan pertikaian,” tegasnya.
Baca juga: Sindikat Pengganjal ATM di Bekasi Dibekuk Polisi
Sebelumnya, Pengamat Politik Exposit Strategic Arif Susanto menyebut sikap oposisi suatu partai hanya menarget kepentingan politik jangka pendek. Bicara oposisi bukan hanya eksistensi partai politik, tetapi juga kelangsungan negara.
Dukungan gemuk terhadap pemerintah Jokowi akan membuat partai di luar kabinet sulit mengimbangi. Demokrat, PKS, dan PAN sulit menjadi penyeimbang kekuatan dan menyediakan alternatif kebijakan. (put)