Bekasi – Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kemasyarakatan, Reny Hendrawati membuka rapat kordinasi Strategi Intervensi District-Based Public Private Mix (DPPM) penyakit menular TBC, Rabu lalu di Hotel Amaroossa Grande Kota Bekasi.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Dinas Kesehatan dengan USAID BEBAS-TB. Termasuk di dalamnya mengundang elemen pemangku kepentingan, fasyankes pemerintah dan swasta serta komunitas dalam layanan TBC.
Baca juga: Tangki Gas Milik PT Migas di Bekasi Meledak
“Pokok pembahasan DPPM tingkat Kota Bekasi untuk mencapai target eliminasi TBC 2030 dengan target insiden rate 65 kasus/100.000 penduduk sekaligus penanganan kasus di Kota Bekasi,” kata Reny.
Untuk itu kata Reny, dibutuhkan sekali komitmen bersama pemerintah, pihak swasta dan komunitas dalam layanan TBC yang komprehensif mulai dari aspek preventif, promotif. “Terlebih tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitasi serta tidak lupa melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara mandiri dalam sistem informasi TBC,” katanya.
Baca juga: Kota Bekasi Tambah Kehadiran Taman
Reny berharap, DPPM dapat mengatasi kesenjangan dalam belum optimalnya penemuan kasus TBC, keterlibatan fasyankes dalam P2TBC, serta kualitas dan keberhasilan pengobatan TBC.
“Kegiatan koordinasi strategi intervensi DPPM juga diharapkan terlaksana di setiap tingkat dibawah leading sektor Dinas Kesehatan sehingga berjalan efektif dan efisien,” katanya.
Namun begitu kata dia, TBC di kota Bekasi perlu intervensi pimpinan wilayah seperti camat dan lurah terkait komitmen pemberantasan di masyarakat. “Juga harus melibatkan masyarakat diantaranya forum RW untuk bersama mensosialisasikan hidup sehat di masyarakat untuk mencegah penularan TBC,” jelaanya. (adv/humas)